Desa
Klukeng Nuking pada awalnya adalah gabungan dari beberapa
kampung lama yang mempunyai latar belakang budaya dan sejarah asal usul masing
– masing :
1.
Dereng : terletak
disebelah utara bagian timur yang merupakan penggabungan dari beberapa kampung
kecil yaitu wai kalang, maharang, dan dereng pada tahun1986
2.
Meko : terletak di utara
bagian barat yang di diami suku boleng merupakan suku asli atau keturunan “ile
jadi” yang lazim disebut dengan nama Klukeng Blolong.
3.
Klukeng : terletak di
bagian tengah yang mayoritas dihuni oleh suku karoko yang lazim disebut
kelukeng rere
4.
Baniona : terletak
dibagian selatan pesisir pantai umumnya penghuni kampung ini berasal dari solor
yang pada awalnya adalah sekelompok orang yang datang/ pindah pada tahun 1948
dengan tujuan sebagai penggarap sementara kemudian bergabung dengan klukeng
menjadi penduduk tetap.
Pada
tahun 1969 terjadi
pembentukan Desa Gaya Baru melalui
hasil musyawarah tokoh Adat dan tokoh masyarakat dari kampung kampung tersebut
di atas dan menghasilkan kesepakatan desa gaya
baru adalah “Klukeng Nuking” yang
berpusat di Nepa Werang.
Pada tahun 1976 melalui program transmigrasi lokal
kampung kampung yang tersebar di wilayah Klukeng Nuking di pindahkan ke
Baniona. Sejak terbentuknya Desa klukeng Nuking pada tahun 1969 hingga saat ini
telah terjadi pergantian pemimpin sebanyak 10 kali yakni Yakobis Kia tahun 1969
s/d 1974 , Yohanes Lasa 1974 s/d 1979, Bernadus S Boleng, Hubertus Kopong dan
Yakobus Kawang 1 (satu) periode Tahun 1979 s/d tahun1984, Stanisius Laga Boleng
dari tahun 1989 s/d 2000, Gabriel Reo dari tahun 2001 s/d 2010 dan yang
mempimpin dari tahun 2011 sampai sekarang ibu Vilomena Nona.
1 komentar:
Terima kasih ade Vitus,sudah membuat blog tentang sisila desa klukeng nuking.Ini suatu kebanggan yang sangat luar biasa buat kita semua sebagai putra daerah desa klukeng nuking.Pokoknya mantap ade saya salut dengan ide kamu.Terima kasi
Posting Komentar